I. RIWAYAT TEATER RAS Teater RAS ( Rukun Agawe Santoso) didirikan pada tanggal 25 Juni 1989 diprakarsai oleh Seno Dirjo Subroto di daerah Slipi Jakarta Barat. Teater Ras yang berlatih di halamaman Pengadilan Jakarta Barat beranggotakan + 20 orang yang masih aktif yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, karyawan, buruh dan wiraswastawan. Prestasi yang telah di raih diantaranya, 1. Tahun 1989, penata artistic dan group terbaik pada parade teater HSBI ( Himpunan Seni Budaya Islam), dalam PEMBEBASAN Karya JH. Nasution. Dengan Sutradara: Seno Dirjo Subroto. 2. Tahun 1990, penata artistic dan group terbaik pada festival teater se- Jakarta Barat, dalam PERJALANAN KEHILANGAN Karya Noorca Marendra Masardi. Dengan sutradara : Seno Dirjo Subroto. 3. Tahun 1991, juara group dan sutradara terbaik pada festival teater HSBI dan mendapat piala bergilir Mentri Agama RI, dalam MEGA MEGA Karya Arifin C. Noor. 4. Tahun 1992, Aktor dan Aktris terbaik pada festival teater se Jakarta Barat dan grup yang dibina Dewan Kesenian Jakarta pada Finalis Festifal Teater Jakarta se- DKI, dalam MANDOR PIKUN Karya H. Moctar Sum. 8. Tahun 1994, Aktor pembantu pria terbaik pada festival teater HSBI, dalam BUKAN DISINI Karya/Sutradara : Arif Hartono 9. Tahun 1994, Pementasan pada pergelaran 10 teater pemenang festival teater se- DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, dalam KESAKSI AN Karya/Sutradara : Seno Dirjo Subroto. 10. Tahun 1995, Group terbaik pada festival teater se- Jakarta Barat dan finalis teater se-DKI, dalam WABAH Karya/Sutradara: Arif Hartono. 11. Tahun 1997, Group terbaik pada festifal teater se- Jakarta Barat dan finalis teater se- DKI dalam MINAK JINGGO Karya/Sutradara : Seno Dirjo Subroto. 12. Tahun 2000, Group terbaik pada festival teater se- Jakarta Barat dan finalis se- DKI dalam MALAM JAHANAM Karya Mongtinye Bosye. Dengan Sutradara : Arif Hartono 13. Tahun 2001, Group terbaik, Sutradara terbaik, Aktor terbaik se-Jakarta Barat dan frnalis se- DKI dalam DUA KECOAK Karya Yusril KW (.adaptasi cerpen) Dengan Sutradara : Arif Hartono 14. Tahun 2002, Juara Harapan pada festival teater se- Jakarta Barat, dalam LELAKI TERINDAH Karya Seno Gumira Adjidarma (adaptasi cerpen). Dengan sutradara: Arif Hartono 15. Tahun 2004, Group terbaik, Sutradara terbaik, Artistik terbaik dan Aktor terbaik pada festival teater se- Jakarta Barat dan finalis se- DKI dalam 3 X 3 karya Arif Hartono. Dengan sutradara: Seno Dirjo Subroto 16. Tahun 2005, Group terbaik, Juara Umum, Musik terbaik dan Aktris terbaik pada festival teater se- Jakarta Barat dan finalis se- DKI dalam Kecubung Pengasihan Karya H.Danarto (Adaptasi Cerpen). Dengan Sutradara : Arif Hartono. 17. Tahun 2006, bulan April, pentas “Tujuan” di Sanggar Baru TIM dengan naskah Kecubung Pengasihan Karya H.Danarto (Adaptasi Cerpen). Dengan Sutradara : Arif Hartono. 18. Tahun 2006, Grup terbaik pada festifal teater se-Jakarta Barat dan menjadi finalis pada FTJ06 yang diselenggarakan di Teater Kecil TIM dengan judul naskah Suami istri jam 3 pagi Karya Agnes Yani Sardjono dengan Sutradara : Arif Hartono. Arif Hartono sebagai Sutradara, Berteater dari tahun 1988, dan kemudian bergabung di Teater RAS pada tahun 1989. Pernah pula berteater di Teater Gong UT, Kawula Muda, dan yang terakhir Study Teater 24. Pernah menyutradarai Teater Sekolah, diantaranya SMAN 23, SMAN 57, SMAN 101 dan Teater TEMA Universitas Gunadarma. Pada Tahun 2001 terpilih sebagai Aktor dan sutradara terbaik tingkat wilayah Jakarta Barat pada FTJ tingkat Jakarta Barat. Selain Menyutradarai, dan menjadi aktor, ia juga menulis naskah untuk pementasan Teater RAS, dan di tahun 2003 pernah menjadi Terbaik II Lomba Penulisan Naskah Drama tingkat Jakarta Barat. Pengantar Sutradara : Kami akan mengadaptasi ulang karya Ryunosuke Akutagawa. Yang kami tahu, naskah Rashomon yang beredar dan yang pernah di pentaskan adalah adaptasi dari Djohan A. Nasution. Kami menganggap titik persoalan yang diangkat sangat berbeda dengan fersi Film karya Akira Kurosawa. Dengan pijakan dua referensi itulah maka kami memberanikan diri untuk mengadaptasi sendiri naskah Rashomon. Dan kemudian kami juga tidak lupa mencari referensi lain melalui perpustakaan dan internet. Bukan hanya pada pola adegan yang kami adaptasi ulang dari yang di adaptasi oleh Djohan A. Nasution, tetapi juga kepada inti dari cerita atau benang merah persoalan. Pada karya Djohan, pembunuhan dan begitu gampang orang membunuh adalah hal yang diangkat. Tetapi kami ingin mengangkat tentang gamangnya sebuah cerita dari sebuah peristiwa. Sebuah peristiwa, meskipun sumber cerita tersebut berasal dari pelaku peristiwa, tetapi cerita tersebut masih bisa diragukan kebenarannya. Sebuah peristiwa, jika sudah menjadi sebuah cerita, maka peristiwa tersebut sudah tidak objektif lagi. Peristiwa akan terkontaminasi oleh si pembawa cerita, baik karakter si pencerita, maupun kepentingan si pencerita terhadap cerita tersebut. SINOPSIS Rashomon adalah sebuah kuil tua yang ditinggalkan penghuninya, bangunnannya sudah tidak utuh lagi. Cerita bergulir dari tokoh Penebang Kayu yang sedang berteduh dari hujan bersama tokoh pendeta di kuil Rashomon tersebut. Tukang kayu bercerita, bahwa ada sebuah peristiwa pembunuhan. Pembunuhan tersebut menimpa seorang yang bernama Kanazawa Takehiko. Kanazawa Takehiko terbunuh ketika sedang melakukan perjalanan dengan kuda, melintas disebuah hutan bersama istrinya yaitu Masage. Sedang siapa yang membunuh Takehiko, terjadi kesimpang siuran cerita. Banyak kemungkinan siapa yang membunuh. Mungkin saja Tajomaru yang membunuh, karena Tajomaru adalah seorang perampok yang merampok Takehiko dan memperkosa istrinya yaitu Masage. Mungkin saja Masage, karena Masage merasa malu oleh aib yang telah menimpahnya karena diperkosa oleh Tajomaru. Atau mungkin juga Takehiko membunuh dirinya sendiri, karena tidak bisa melindungi istrinya sampai bisa diperkosa oleh Tajomaru dan tidak kuat menerima kenyataan. Atau si Penebang kayu, karena tergiur belati Masage yang gagangnya ditaburi butiran mutiara? Cerita pembunuhan tersebut menjadi banyak kemungkinan, karena para pelaku cerita tersebut menceritakan sendiri peristiwa tersebut dengan berbagai versi. PEMAIN Tajomaru diperankan Ali Nurdin Takehiko diperankan Sobari Empu Pengdjie Masage diperankan Yuni Bhisma Penebang kayu diperankan Udin Syafrudin Pendeta diperankan Seno Dirjo Subroto Pembuang Mayat diperankan Susilo Mayat diperankan Iwan STAFF PRODUKSI Supervisi ; Seno Dirjo Subroto Sutradara ; Arif Hartono Pim. Produksi ; C. Bobby Penata Musik ; Mamet Tegong Penata kostum ; Tinni Nirmala Artistik ; Seno D.S Penata lampu ; Budi Yasin Misbach Pim. Panggung ; Susilo Koordinator latihan ; R. R. Suci Jaya Sari Peralatan ; Iwan Bendahara ; R. R. Tri R Konsumsi ; Hasbullah (uwo) Ucapan Terima Kasih : – Allah SWT – Istri dan anak-anak kami yang rela berbagi waktu. – Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta – Segenap Pengurus Indraja dan Anggotanya. – Bang Rijal, Bang Edyan dan Bang Madin Tyasawan. – Andi Suspandi dan Memed Kulon – Keluarga Besar Teater RAS – Dan Semua pihak yang telah membantu terlaksananya pementasan ini. Kami akan mengadaptasi ulang karya Ryunosuke Akutagawa. Yang kami tahu, naskah Rashomon yang beredar dan yang pernah di pentaskan adalah adaptasi dari Djohan A. Nasution. Kami menganggap titik persoalan yang diangkat sangat berbeda dengan fersi Film karya Akira Kurosawa. Dengan pijakan dua referensi itulah maka kami memberanikan diri untuk mengadaptasi sendiri naskah Rashomon. Dan kemudian kami juga tidak lupa mencari referensi lain melalui perpustakaan dan internet. Bukan hanya pada pola adegan yang kami adaptasi ulang dari yang di adaptasi oleh Djohan A. Nasution, tetapi juga kepada inti dari cerita atau benang merah persoalan. Pada karya Djohan, pembunuhan dan begitu gampang orang membunuh adalah hal yang diangkat. Tetapi kami ingin mengangkat tentang gamangnya sebuah cerita dari sebuah peristiwa. Sebuah peristiwa, meskipun sumber cerita tersebut berasal dari pelaku peristiwa, tetapi cerita tersebut masih bisa diragukan kebenarannya. Sebuah peristiwa, jika sudah menjadi sebuah cerita, maka peristiwa tersebut sudah tidak objektif lagi. Peristiwa akan terkontaminasi oleh si pembawa cerita, baik karakter si pencerita, maupun kepentingan si pencerita terhadap cerita tersebut.

Published in: on 3 Juli 2009 at 09:41  Tinggalkan sebuah Komentar  

The URI to TrackBack this entry is: https://duniasenikita.wordpress.com/2009/07/03/i-riwayat-teater-ras-teater-ras-rukun-agawe-santoso-didirikan-pada-tanggal-25-juni-1989-diprakarsai-oleh-seno-dirjo-subroto-di-daerah-slipi-jakarta-barat-teater-ras-yang-berlatih-di-halamaman/trackback/

RSS feed for comments on this post.

Tinggalkan komentar